Banyak tantangan dan rintangan yang dialami oleh Bapak Anand Krishna dalam memperjuangkan keadilan dan mengungkapkan kebenaran. Sejak lolos dari kematian karena penyakit kanker darah (leukimia) pada tahun 1991, Anand Krishna membaktikan seluruh hidupnya untuk Kemanusiaan.
Banyak orang yang mempunyai pandangan keliru bahwa setelah melakukan Meditasi dan Yoga, seluruh hidup akan menjadi lancar, tidak akan pernah ada masalah, tidak bisa stres, tidak butuh obat, tidak butuh dokter. Jadi ketika Bapak Anand Krishna menghadapi masalah, dipenjara atau bahkan sakit sehingga harus minum obat, maka mereka mengatakan Meditasi, Yoga dan Ajaran Anand Krishna tidak benar atau bahkan sesat.
Menurut Bapak Anand Krishna, justru Meditasi dan Yoga yang dilakukan adalah untuk menghadapi segala macam tantangan hidup, tidak lari dari kenyataan, berani mengambil tanggungjawab dengan segala macam resikonya. Meditasi dan Yoga yang Bapak Anand Krishna lakukan justru sudah terbukti, teruji dari pengalaman pribadi Beliau dalam menghadapi berbagai macam tantangan hidup, difitnah, dipenjara bahkan sampai menghadapi kematian.
Pada bulan Pebruari 2010, Bapak Anand Krishna difitnah telah melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu peserta meditasi yang mengaku sebagai “murid”-nya.
Tentu seperti kata pepatah, kalau tidak ada api, pasti pula tidak ada asap. Kenapa sampai mereka berbuat seperti itu?
Bapak Anand Krishna, seperti yang kita ketahui bersama telah menulis lebih dari 170 buku-buku tentang pemberdayaan diri, meditasi, yoga, kesehatan, dan kebangsaan. Dan di banyak buku-bukunya banyak sekali pemikiran-pemikiran Beliau yang mengkritik berbagai kebijakan-kebijakan yang membodohi masyarakat. Tidak hanya tulisan, bahkan berbagai kegiatan-kegiatan yang diinspirasi oleh Bapak Anand Krishna-pun banyak mengundang simpati berbagai kalangan.
Tulisan, pemikiran, dan kegiatan-kegiatan tersebut tentu tidak sejalan dengan mereka yang mempunyai tujuan untuk mengkotak-kotakkan umat manusia dalam sekat-sekat ras, agama, suku dan kepercayaan. Tidak disenangi oleh mereka yang anti kebenaran.
Inilah api yang dikobarkan oleh Bapak Anand Krishna sehingga kasus pelecehan seksual tersebut bisa dijadikan pintu masuk untuk mengkriminalisasi pemikiran Beliau, bahkan berusaha membubarkan segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan Beliau dan komunitas dalam melayani masyarakat.
Tetapi, lagi-lagi segala bentuk rintangan tersebut bisa dihadapi Beliau dengan tenang. Lebih dari 1,5 tahun di penjara bahkan Beliau tidak berhenti menulis buku-buku tentang kesadaran dan pemberdayaan diri. Bayangkan, di penjara, dalam keadaan tidak berdaya, bisa menulis buku-buku tentang permberdayaan diri.
Mereka yang berkunjung menengok Beliau juga sangat terkejut, Beliau sangat tenang dan penuh kedamaian ketika berbicara. Walaupun tentu Beliau dalam hati sangat menderita dan fisik Beliau tidak kuat di dalam penjara tetapi Beliau terus menyemangati mereka yang berkunjung untuk terus lanjut berjuang, lanjutkan berbagai kegiatan, jangan berhenti.
Muka yang tetap bersinar, tenang dan penuh kedamaian di bawah tekanan masalah yang luar biasa berat dan besar. Inilah bukti Meditasi dan Yoga yang Beliau ajarkan kepada kita semua. Beliau tidak terlarut dalam masalah, tetapi malah bangkit dan terus berjalan.
Bapak Anand Krishna tidak pernah berusaha menutup-nutupi kasus ini, justru Beliau membuat mata kita terbuka akan kondisi yang sedang dialami Bangsa ini. Dan kemudian memberikan solusi sehingga kita sesama anak bangsa yang sadar untuk bangun, bangkit dan mulai bergerak melakukan suatu perubahan ke arah masyarakat yang berkesadaran, masyarakat yang tidak tinggal diam bila melihat ketidakadilan, masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, masyarakat yang tidak rela bila diperbudak.
Untuk mereka yang ingin memperlajari Rekayasa Kasus Anand Krishna dengan lebih detil, silahkan kunjungi situs http://www.FreeAnandKrishna.com.